Jangan pernah mengatakan
hidup tidak adil karena Allah SWT sudah menciptakan manusia dalam bentuk
sebaik-baiknya. Dibalik kekurangan yang diberikan Sang Maha Kuasa, manusia
memiliki kelebihan masing-masing. Seperti kisah inspiratif dari seorang
penyandang tunadaksa ini, ia tidak pernah mengeluh dengan apa yang diberikan
Pemberi Kehidupan. Yuk, simak kisah Suraji yang memiliki ratusan santri belajar
ilmu Al-Qur’an!
Siapa sosok inspirator bernama Suraji?
Suraji merupakan laki-laki
penyandang disabilitas yang tinggal di Jakarta atau mudah menemukan sang guru
di kawasan Senayan, Jakarta Pusat. Sejak kecil Suraji tidak bisa berjalan
akibat penyakit polio yang ia derita. Meskipun tidak memiliki fisik yang
sempurna, semangat Suraji kecil dalam belajar ilmu agama tidak pernah padam.
Diketahui ia pernah belajar di Pondok Pesantren Al Kamal, Kedoya, Jakarta
Barat.
Perjalanan hidup Suraji
memang tidak mudah saat ia memiliki kekurangan fisik yang tidak bisa berjalan.
Tekad hidup yang kuat dan tidak ingin menyusahkan orang lain membuat Suraji
nekat berjualan koran di depan gedung TVRI atau kawasan Senayan sejak tahun
1980an. Dulu Suraji berjualan koran dengan merangkak, namun ia bersyukur
bertemu pemilik bengkel yang bersedia membuatkan sepeda tiga roda secara gratis
untuk memudahkan aktivitas harian sang guru ngaji.
Kini Suraji telah menikah
dan memiliki anak yang sukses menjadi guru setelah lulus dari Perguruan Tinggi
Panca Sakti. Sedangkan sang anak bungsu baru lulus SMA tahun 2018 yang lalu
berkat perjuangan Suraji yang menjual koran dan pulsa. Setelah pulang bekerja,
Suraji mengajar anak-anak yang ingin belajar ilmu dasar Al-Qur’an tanpa
dipungut biaya sepeser pun. Suraji mengaku ikhlas mengajar ilmu mengaji tanpa
bayaran karena ia ingin ilmu yang dimiliki bisa bermanfaat untuk orang lain.
Kini Suraji memiliki
banyak santri, namun terkendala dengan tempat belajar mengingat rumah yang
masih sempit. Jika ada donatur yang tergerak untuk membantu biaya pembangunan
rumah, Suraji ingin mewakafkan sebidang tanah 100 meter di dekat rumah yang
akan ia jadikan sebagai tempat belajar mengaji yang nyaman. Sebuah niat tulus
yang patut diteladani dari sosok penyandang tunadaksa yang tidak pernah
menyerah.
Kisah Suraji membuat kita
berpikir untuk bersyukur dan melakukan hal yang lebih baik di bidang agama.
Jika Suraji yang tidak memiliki kesempurnaan fisik saja mampu berbuat baik
melalui langkah nyata, sudahkah kita melakukan hal yang sama?
Kebaikan untuk Guru Ngaji
Suraji
Suraji merupakan sosok
lelaki tangguh yang tidak pernah menyerah dengan keadaaan. Ia mampu bangkit
berdiri dan memiliki kehidupan yang baik seperti orang yang memiliki fisik
sempurna lain. Bahkan Suraji memilih menjadi guru mengaji yang akan mendapatkan
pahala amal jariyah yang tidak akan pernah terputus.
Lewat campaign #AwaliDenganKebaikan, Anda bisa mewujudkan impian
sang guru ngaji untuk mendirikan tempat belajar yang lebih nyaman. Kita bisa
memberikan kebaikan kepada Suraji yang telah ikhlas mengajarkan ilmu agama
tanpa pamrih dengan kesempatan umroh ke Tanah Suci. Anda bisa menjadi peserta produk asuransi syariah dari Allianz Syariah yang akan
membantu orang-orang baik seperti Suraji.
Dengan memiliki asuransi syariah Indonesia, Anda turut serta memberikan kebahagiaan atau sumbangsih sosial kepada
orang-orang yang membutuhkan lewat fitur-fitur menarik. Tak hanya sedekah saja,
Anda bisa memiliki jaminan perlindungan finansial diri dan keluarga.
Menyediakan payung sebelum hujan turun jauh lebih baik, bukan? Yuk, segera
daftarkan polis Anda dan dapatkan manfaat dari asuransi syariah sekarang juga!
0 komentar:
Posting Komentar